Sunday, April 9, 2006

Kedele mengurangi risiko patah tulang

Prospective Cohort Study of Soy Food Consumption and Risk of Bone Fracture Among Postmenopausal Women, Xianglan Zhang, MD, MPH; Xiao-Ou Shu, MD, PhD; Honglan Li, MD; Gong Yang, MD, MPH; Qi Li, MS, MD; Yu-Tang Gao, MD; Wei Zheng, MD, PhD
Arch Intern Med. 2005;165:1890-1895. September 12, 2005. © 2005 American Medical Association.

Penelitian kohort prospektif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi kedele (soy food) dengan risiko patah tulang pada wanita pasca menopause.
Penelitian ini berlangsung di Cina dari tahun 1997 sampai 2000, melibatkan 75.000 wanita pasca menopause, berusia 40-70 tahun, yang tidak menderita keganasan maupun riwayat patah tulang sebelumnya.
Hasil penelitian mendapatkan risiko relatif (RR) patah tulang adalah 1.00, 0.72, 0.69, 0.64, dan 0.63 sesuai kuintil (quintiles) asupan protein kedele (P<0.001 for trend). Jadi semakin tinggi asupan kedele semakin kecil risiko patah tulang dan sebaliknya.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa asupan produk kedele terbukti dapat mengurangi risiko patah tulang pada wanita pasca-menopause, terutama pada tahun-tahun awal pasca menopause.

No comments:

Post a Comment